Masih Proses...

Thursday

VIDEO KRONOLOGIS PEMBAKARAN AL-QURAN PANGKALAN NATO Penyebab Protes Pembakaran Al-Quran Meluas 6 Tewas

Youtube Pembakaran Al Quran DI NATO 2012VIDEO KRONOLOGIS PEMBAKARAN AL-QURAN PANGKALAN NATO Penyebab Protes Pembakaran Al-Quran Meluas 6 Tewas. Insiden pembakaran Al-Quran di salah satu pangkalan militer NATO di Afganistan memicu kemarahan umat Muslim. NATO dan pemerintah AS meminta maaf atas peristiwa tersebut, dan mengatakan bahwa itu tidak disengaja. Lihat  VIDEO YOUTUBE POLISI GANTENG BANDUNG 2012 Polisi Ganteng Ramaikan Dunia Maya Twitter  dan  HASIL PERTANDINGAN INTER VS MARSEILLE 0-1 LIGA CHAMPION 2012 | Kemenangan Marseille Terjadi Di Menit Injury.

Menurut pernyataan NATO dan aparat di Afganistan, dilansir dari ABC News, Rabu 22 Februari 2012, kitab suci itu tidak sengaja terbuang ke tempat sampah bersama dengan materi-materi yang akan dimusnahkan di pangkalan udara Bagram.

"Materi-materi itu diberikan kepada para tentara untuk dimusnahkan dengan cara dibakar. Pemusnahan bukan karena itu adalah materi agama. Keputusan itu dibuat bukan untuk merendahkan Islam, ini adalah kesalahan," kata Komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF), Jenderal John R Allen.

Juru bicara pemerintahan provinsi Parwan, Sabir Safar, mengatakan, tidak lama setelah dibakar warga negara Afganistan yang bekerja di pangkalan berdatangan. Mereka mati-matian mematikan api dengan jaket dan air minum, berusaha menyelamatkan Quran yang dilalap api.

Mereka mengambil Quran yang terbakar sebagian dan berlari keluar markas. Diketahui, mereka lalu mengumumkan insiden tersebut kepada masyarakat sekitar. Selanjutnya bisa diduga, ribuan massa datang protes atas aksi yang menghinakan tersebut.

"Mereka harus meninggalkan Afganistan daripada menghina agama kami. Jika lain kali mereka melakukan ini lagi, kami akan membela Quran, agama dan kepercayaan kami hingga tetes darah terakhir," kata Mohammad Hakim, salah seorang demonstran.

NATO kalang kabut, mereka langsung membuat pernyataan maaf dan menghubungi beberapa wartawan, memberikan klarifikasi. Menyusul NATO, menteri pertahanan AS dan Gedung Putih menyampaikan permintaan maafnya.

NATO juga mengundang para tokoh Afganistan ke lokasi untuk menjelaskan apa yang terjadi. Salah satu tokoh, Ahmad Zaki Zahed, mengatakan sekitar 60-70 buku yang berhasil diselamatkan dari pembakaran, di antaranya terdapat Quran. Zahed mengatakan, Quran tersebut milik para tahanan di pangkalan Bagram.

Protes Pembakaran Al-Quran Meluas, 6 Tewas

Protes pembakaran Al-Quran oleh tentara NATO di Afganistan terus meluas. Enam orang dilaporkan tewas Rabu kemarin, dalam aksi protes yang berubah menjadi rusuh ini.

Laman BBC melaporkan satu orang tewas di Ibukota Kabul, 10 lainnya luka-luka. Satu tewas di Jalalabad. Sementara itu, empat lainnya tewas di Provinsi Parwan, utara Kabul.

Pejabat Amerika Serikat sendiri telah meminta maaf atas insiden pembakaran Al-Quran di kamp tentara yang terletak di Bagram ini.

Tentara NATO membakar Al-Quran ini setelah menyitanya dari tangan kelompok Taliban. Mereka menduga Al-Quran ini digunakan untuk menyampaikan pesan antar kelompok Taliban.

Protes meluas

Demonstran di Kabul meneriakkan 'Bunuh Amerika'. Mereka juga melempari Kamp Phoenix, kamp utama tentara AS di kota ini.

Polisi setempat menembakkan air dari water cannon untuk membubarkan massa yang memblokir jalan yang menghubungkan dengan Jalalabad. "Semua orang emosi," kata warga Kabul, Mohammad Naseer Malikzai.

"Saya membuat grup Facebook, dimana saya berdebat dengan banyak orang. Permintaan maaf Amerika sia-sia."

Menhan AS Minta Maaf Soal Pembakaran Quran

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta meminta maaf atas insiden pembakaran Alquran di Afganistan oleh pasukan NATO. Permohonan maaf serupa sebelumnya juga telah disampaikan Komandan Pasukan NATO di Afganistan, Jenderal John Allen.

"Allen memberitahu saya tentang kejadian yang sangat disayangkan itu, termasuk perlakuan terhadap Quran di Bagram," ujar Panetta seperti dikutip BBC. "Dia dan saya meminta maaf kepada rakyat Afganistan dan sangat tidak setuju dengan perbuatan itu."

"Aksi itu tidak mencerminkan pandangan militer AS. Kami menghormati ibadah rakyat Afganistan, tanpa kecuali," tambah Panetta.

Panetta menyatakan dukungannya terhadap keputusan Gen Allen untuk memulai penyelidikan atas insiden tersebut. "Saya akan berhati-hati meninjau hasil akhir penyelidikan ini untuk memastikan bahwa kami mengambil langkah yang perlu dan tepat, sehingga insiden ini tidak pernah terjadi lagi," katanya.

Sebelumnya, dilaporkan sebuah Alquran ditemukan di tempat sampah pasukan NATO dalam keadaan hangus dibakar. Dua pejabat senior Afganistan mengatakan Alquran itu disita dari tangan kelompok Taliban. Kitab suci itu diduga telah digunakan Taliban untuk mengirim pesan rahasia di antara mereka.

Bakar Kitab Suci, Pasukan NATO Minta Maaf


Komandan pasukan NATO di Afghanistan meminta maaf atas adanya laporan pembakaran Al-Quran oleh anak buahnya di luar Ibukota Kabul. Kasus itu menyebabkan ribuan orang hari ini turun ke jalan memprotes tindakan oknum prajurit NATO tersebut.

Menurut kantor berita Reuters, Selasa 21 Februari 2012, Komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF), Jenderal John R Allen, mengakui anak buahnya di pangkalan militer Amerika Serikat di Bagram, utara Kabul, telah membakar banyak materi pengajaran Islam, termasuk kitab suci.

Mengetahui hal itu, ujar Allen, NATO langsung turun tangan dan menghentikannya. Allen tidak menyebutkan rincian peristiwa tersebut. Namun juru bicara pemerintah daerah, Roshna Khalid, mengatakan bahwa Al-Quran dibakar di dalam pangkalan. Ini berdasarkan kesaksian para pekerja.

Literatur yang berhasil diselamatkan telah diserahkan kepada otoritas agama setempat. Allen menyatakan permintaan maafnya atas peristiwa tersebut.

"Saya menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi, kepada Presiden Afganistan, pemerintah Republik Afganistan, dan yang terpenting, kepada rakyat Afganistan yang mulia," kata Allen.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini telah dilakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. "Kami akan memastikan peristiwa ini tidak akan terjadi lagi. Kami menjamin, kami berjanji. Peristiwa itu sama sekali tidak disengaja," kata Allen.

Akibat laporan pembakaran Al-Quran di pangkalan militer Bagram tersebut, saat ini sekitar 3.000 demonstran beraksi di depan pangkalan militer AS di sejumlah kota. Beberapa demonstran bahkan telah melakukan pembakaran di depan landasan pacu pangkalan.

Isu Sensitif

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Sidiq Siddiqi, mengatakan pasukan keamanan telah diturunkan ke berbagai lokasi rawan, di antaranya sekitar 60 km di utara ibukota, untuk mencegah kerusuhan.

Isu pembakaran kitab suci merupakan isu sensitif di Afganistan. April tahun lalu 11 orang dilaporkan tewas, tujuh di antaranya pekerja asing PBB, dan puluhan lainnya terluka dalam protes yang berujung ricuh di Mazar-i-Sharif akibat rencana pembakar Al-Quran oleh pendeta Terry Jones di AS.

Quran Dibakar Giliran Gedung Putih Minta Maaf

Gara-gara insiden pembakaran Alquran di pangkalan militer NATO di Afganistan, para pejabat Amerika Serikat bermunculan meminta maaf. Setelah sebelumnya jenderal NATO dan Menteri Pertahanan AS, kini pihak Gedung Putih yang angkat bicara.

Dalam pernyataannya, Selasa 21 Februari 2012, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan bahwa pemerintah Barack Obama meminta maaf karena telah memperlakukan kitab suci umat Muslim secara tidak pantas. Peristiwa itu, ujarnya, adalah insiden yang sangat disesalkan.

"Peristiwa itu tidak mewakili pandangan militer kami, dan juga tidak bermaksud untuk mencerminkan perilaku tidak hormat dari tentara dan jenderal kami dalam memandang praktek beragama dan kepercayaan rakyat Afganistan," kata Carney, sebagaimana dilansir Los Angeles Times.

Seperti halnya dua pejabat sebelumnya, Carney mengatakan bahwa pemerintah AS mengutuk peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa itu tidak disengaja. Dia juga menjelaskan bahwa insiden yang terjadi di pangkalan militer Bagram, utara Kabul, itu kini tengah diselidiki.

"Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan memastikan insiden ini tidak terjadi lagi," kata Carney.

Akibat peristiwa ini, ribuan orang menggelar aksi protes di depan pangkalan militer AS. Beberapa melakukan pembakaran dan melempari pangkalan dengan batu. Tentara NATO mengeluarkan tembakan peluru karet untuk mengendalikan massa.

Isu pembakaran kitab suci merupakan isu sensitif di Afganistan. April tahun lalu 11 orang dilaporkan tewas, tujuh di antaranya pekerja asing PBB, dan puluhan lainnya terluka dalam protes yang berujung ricuh di Mazar-i-Sharif akibat rencana pembakar Alquran oleh pendeta Terry Jones di AS.

VIDEO: Protes Pembakaran Al-Quran

Kerusuhan dan bentrok warga dengan aparat terjadi di Kabul, Ibukota Afghanistan. Peristiwa ini dipicu oleh aksi pembakaran Al-Quran oleh tentara Amerika Serikat di pangkalan udara NATO di Afghanistan.

Ribuan orang yang marah akibat ulah para tentara AS, merangsek menembus barikade polisi dan menghancurkan kaca-kaca mobil serta melakukan pembakaran fasilitas umum.

Aksi umat muslim yang marah akibat pembakaran tersebut, dibalas tembakan aparat kepolisian. Aksi balasan itu menyebabkan sejumlah orang terluka.

Namun gelombang protes warga meluas. Beberapa orang dilaporkan tewas. Laman BBC melaporkan satu orang tewas di Ibukota Kabul, 10 lainnya luka-luka. Satu tewas di Jalalabad. Sementara itu, empat lainnya tewas di Provinsi Parwan, utara Kabul.

Tentara NATO membakar Al-Quran ini setelah menyitanya dari tangan kelompok Taliban. Mereka menduga Al-Quran digunakan untuk menyampaikan pesan antar kelompok Taliban.

Pejabat Amerika Serikat telah meminta maaf atas insiden pembakaran Al-Quran di kamp tentara yang terletak di Bagram ini.

Menurut komandan pasukan NATO, kitab suci itu tidak sengaja terbuang ke tempat sampah bersama barang-barang lain yang akan dimusnahkan di pangkalan udara dengan cara dibakar. Namun, klarifikasi itu tetap saja membuat marah warga muslim di Afghanistan. Dan aksi protes terus meluas.

VIDEO KRONOLOGIS PEMBAKARAN AL-QURAN PANGKALAN NATO


Info dan Berita Terbaik

0 comments:

Post a Comment